PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) UNTUK KESEHATAN
KELUARGA
Pemerintah telah menetapkan kebijaksanaan dalam upaya pelayanan kesehatan
yaitu Primary Health Care (PHC) sebagai
suatu strategi untuk mencapai kesehatan semua pada tahun 2000. Salah
satu unmsur penting dalam PHC antara lain penerapan teknologi tepat guna dan
peran serta masyarakat.
Upaya pengobatan tradisional
dengan obat-obat tradisional merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat
dan sekaligus merupakan teknologi tepat guna yang potensial untuk menunjang
pembangunan kesehatan. Hal ini disebabkan antara lain karena pengobatan tradisional telah sejak
dahulu kala dimanfaatkan oleh masyarakat
serta bahan-bahannya banyak terdapat di
seluruh pelosok tanah air.
Dalam rangka peningkatan dan
pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat, obat tradisional perlu dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya. Untuk lebih meningkatkan penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang
semakin luas dan kompleks dengan keputusan Menteri Kesehatan RI No.
99a/Menkes/SK/III/1982 tanggal 2 Maret 1982 telah di tetapkan Sistem Kesehatan
Nasional yang merupakan penjabaran pola Pembangunan Nasional dan sebagai petunjuk pelaksanaan pembangunan
dibidang kesehatan.
Sistem Kesehatan Nasional adalah
suatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan
kesejahteraan umum. Flora dan fauna serta mineral yang berkhasiat sebagai chat harus
dikembangkan dan disebar luaskan agar maksimal
mungkin dapat dimanfaatkan dalam upaya-upaya kesehatan masyarakat. Khususnya untuk tanaman chat penyebar
luasannya dapat dilakukan melalui TOGA (tanaman
chat keluarga).
Pengertian TOGA
Toga adalah singkatan dari
tanaman chat keluarga. Taman obat keluarga pada hakekatnya
sebidang tanah baik di halaman rumah,
kebun ataupun ladang yang digunakan
untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi
keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman ohat atau bahan ohat dan
selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat , khususnya obat yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan.
Pemanfaatan Tanaman Obat
Berbicara tentang pemanfaatan
tanaman obat atau bahan obat alam pada umumnya
sebenarnya bukanlah merupakan hal yang baru. Sejak terciptanya manusia
di permukaan bumi, telah diciptakan pula alam sekitarnya mulai dari Baru itu
pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk memenuhi keper
uan alam kehidupannya, termasuk keperluan akan obat-obatan dalam angka mengatasi
masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Kenyataan menunjukkan bahwa dengan
bantuan obat-obatan asal bahan alam tersebut, masyarakat dapat mengatasi
masalah-masalah kesehatan yang
dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa chat yang berasal dari sumber bahan alam
khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan
upaya-upaya kesehatan masyarakat. Adapun pemanfaatan TOGA yang digunakan untuk
pengobatan gangguan kesehatan keluarga menurut gejala umum adalah:
1. Demam panas
2. Batuk
3. Sakit perut
4. Gatal-gatal
Berbagai
macam ramuan yang dapat digunakan untuk penyembuhan berbagai penyakit
menurut Depkes (1992) adalah sebagai berikut:
1. Ramuan demam panas biasa
a. bahan
• Jeruk
nipis 1 buah
• Bawang
merah 3 biji
• Minyak
kelapa 1 sendok makan
• Garam
(sedikit)
b. Cara pembuatannya
• Peras
jeruk nipis, ambil airnya
• Parut
bawang merah, terlebih dahulu dilapisi dengan daun pisang
• Campurkan jeruk nipis dan bawang merah tersebut tambahkan garam
dengan minyak.
c. Cara
pemakaian
•
Dikompreskan pada ubun-ubun
Demam panas karena maria
a. Ciri
– ciri penyakit
• Panas
menggigil
•
keringat dingin
• Nyeri
otot
• Pucat,
lesu
• Sakit
kepala
b. Bahan yang diperlukan
• Jeruk
nipis 1 buah dibelah
• Daun
pepaya 1/2 pelepah
• Kencur
1 jari dipukul/dimemarkan
• Air 3
gelas
c. Cara pembuatan
• Semua bahan direbus, kalau perlu di tambah dengan gula merah secukupnya
sampai airnya tinggal 1 1/2 gelas.
d. Cara
pemakaian
• Minimal diminum 3 x sehari 1/2 gelas. Diulang lagi setiap hari sampai
1 minggu.
Demam Panas Karena
Campak (Babagen)
a. Ciri-ciri
penyakit
• Panas
tinggi
• Anak
rewel, lemah
•
Batuk-batuk
• Mata
merah
•
Bintik-bintik merah coklat di kulit
b. Bahan yang diperlukan
• Daun
sambiroto 4 lembar
• Pule 1
ibu jari
• Air 1
gelas
c . Cara
pembuatan
• Daun sambiroto, pule
dibersihkan, kemudian didihkan sampai menjadi ½ gelas
d. Cara
pemakaian
• Diminum 2 x sehari 1/2 gelas pagi dan sore, ulangi tiap hari sampai panasnya
mereda.
2. Ramuan Batuk biasa
a. Bahan
• Kencur 3 jari
• Garam sedikit
b. Cara
pembuatan
• Kupas kencur dan parut
• Tambahkan air 3/4 cangkir
• Peras dengan kain bersih dan Baring.
c. Cara
pemakaian
• Diminum 2 x sehari 1 ramuan untuk anak-anak dan dewasa.
Batuk Pilek
a.
Ciri-ciri penyakit
• Pilek , keluar lendir/cairan ingus dari hidung.
• Kadang-kadang disertai panas.
• Sakit kepala
• Hidung tersumbat
• Nyeri otot
b. Bahan
yang dipergunakan
• Air teh kental 3/4 gelas
• Air jeruk nipis 3 sendok makan
• Gula batu sebesar telur ayam
c. Cara
pembuatan
• Campur semua bahan, diaduk sampai larut.
d. Cara
pemberian
• Orang dewasa minum 3 kali sehari 1 ramuan
• Anak-anak 3 kali sehari 1/2 cangkir
* Anak Balita jangan diberi
ramuan ini.
Batuk asma
a.
Ciri-ciri penyakit
• Napas berbunyi
• Berkeringat
• Sesak napas
b. Bahan
• Daun randu (daun kapuk) 7 helai
• Pegagan 1 genggam
• Gula batu saecukupnya.
• Air matang 1 cangkir.
c. Cara
pembuatan
• Cuci daun randu dan pegagan
• Tumbuk dengan sediki t air, setelah halus tambah air matang dan
saring
• Beningnya ditambah dengan gula batu dan aduk hingga larut.
d. Cara
pemakaian
• Diminum 1 x sehari 1 ramuan, pagi hari sebelum makan
• Diulang tiap hari sampai sembuh
• Untuk pemeliharaan cukup 1 minggu sekali satu ramuan
3. Ramuan sakit perut biasa
a. Bahan
yang diperlukan
• Gula pasir 3/4 sendok makan
• Minyak kayu putih 3 tetes
b. Cara
pembuatan
• Gula pasir ditetesi dengan minyak kayu putih Dicampur
c. Cara
pemakaiannya
• Campuran ini dimakan,
disertai minum teh
Ramuan sakit perut disertai mencret
a.
Ciri-ciri penyakit
• Berak encer lebih 3 kali sehari
• Sakit perut saat berak
• Kadang rasa mual dan kembung.
b. Bahan
yang diperlukan
• Daun jambu biji muda satu genggam.
• Adas 5 butir (1/3 sendok teh).
• Pulo sari 2 jari tangan
• Air 2 cangkir
c. Cara
membuatnya
• Bahan
setelah dicuci dipotong kecil-kecil kemudian didihkan sampai diperoleh 1
cangkir
d. Cara
pemakaian
• Diminum 2 x sehari 1/2 cangkir.
Muntah mencret
a.
Bahan
• Parutan pala 1 sendok teh
• Garam sedikit
b. Cara
pembuatan
• Kedua bahan dicampur
c. Cara
pemakaian
• Makanlah ramuan tersebut.
Sakit maag (sakit ulu hati)
a.
Ciri-ciri penyakit
• Sakit
terasa perih terutama daerah ulu hati.
• Mual
•
Kadang-kadang disertai keringat dingin dan pusing
• Perut
kembung.
b. Bahan
yang dipergunakan
• Kunyit yang tua 2 jari tangan
• Air matang 1/2 cangkir
c .Cara
pembuatan
• Kupas
kunyi t dan bersihkan
• Parut
kunyi t tambah air matang
• Peras
dengan kain bersih
• Ambil
beningnya
d. Cara
pemakaiannya
• Minum 2
x sehari satu ramuan, pagi hari sebelum
makan dan malam hari sebelum tidur.
4. Ramuan gatal-gatal biasa
a. Bahan
yang diperlukan
• Batang Brotowali 2 sampai 3 jari
• Air 6 gelas
b. Cara
pembuatan
• Campuran dididihkan selama
1/2 jam
c. Cara
pemakaian
• Air brotowali gunakan untuk
mencuci kulit yang gatal
Ramuan gatal karena Panu
a.
Ciri-ciri penyakit
• Bercak putih halus, berbatas
tegas
• Rasa gatal pada waktu
berkeringat.
b. Bahan
yang diperlukan
• Lengkuas 1 jari
• Cuka 1 sendok makan
c. Cara
pembuatan
• Lengkuas dipotong miring
• Bagian ujungnya dipukul-pukul hingga berserabut seperti kuas.
d. Cara
pemakaian
• Kuas
lengkuas yang sudah direndam dalam cuka digosokkan pada kulit yang sakit 2 x
sehari.
Ramuan Gatal karena kurap
a.
Ciri-ciri penyakit
•
Bercak-bercak bundar di kulit selebar beberapa cm dengan tepi berbatas jelas kemerahan.
• Bersisik biasanya dibadan,
tangan, kaki, lipatan paha, sela jari dan kepala.
b .Bahan
yang diperlukan
• Daun landep 1 genggam.
• Jeruk nipis 1 buah
c. Cara
pembuatan
• Daun landep dilumatkan
• Jeruk nipis dipotong dan diperas
• Campurkan pada daun landep yang telah dilumat.
d. Cara
pemakaiannya.
• Dioleskan pada kulit yang
sakit.
Ramuan Gatal Karena Kudis
a.
Ciri-ciri penyakit
•
Bintik-bintik bergerombol
• Rasa
amat gatal terutama diantara jari-jari tangan dan kaki.
•
Pergelangan sebelah dalam dan pantat.
b. Bahan
yang diperlukan
• Daun sambiloto segar 1 genggam
• Belerang sedikit
c. Cara
pembuatannya
• Bahan ditumbuk bersama-sama sampai halus dan rata.
d. Cara
pemakaian
• Dilumurkan pada kulit yang sakit.
Jenis-jenis Tanaman Untuk TOGA
Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk
tanaman obat keluarga adalah jenis-jenis tanaman yang memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Jenis tanaman disebutkan dalam buku pemanfaatan
tanaman obat.
b. Jenis tanaman yang lazim digunakan sebagai obat
didaerah pemukiman.
c. Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup
dengan baik di daerah pemukiman.
d. Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya:
buah-buahan dan bumbu masak
e. Jenis tanaman yang hampir punah
f. Jenis tanaman yang masih liar
Jenis tanaman obat
yang disebutkan dalam buku
pemanfaatan tanaman adalah tanaman yang
sudah lazim di tanam di pekarangan rumah atau tumbuh di daerah
pemukiman. Daftar tanaman obat tradisionil yang dipergunakan dalam buku
"Pemanfaatan Tanaman Obat Dep. Kes RI Edisi III. 1983 adalah :
Adas Foeniculum
Vulare Mill
Angsana Pterocarpus
Indica Willd
Anyang-anyang Elaecorpus
Grandiflora J. Sm
Asam Tamarindus Indica L.
Bawang merah Allium
Cepa L
Bawang putih Allium
Sativum L
Belimbing waluh Averrhoa Bilimbi L.
Beluntas Pluchea
Indica (L) Less
Brotowali Tino
Spora Crispa (L)
Cengkeh Eugenia
Aromatika O.K
Dadap Serep Erythrina
Subumbrans Herr
Daun sendok Plantago
Hajor L
Delima Putih Punica
Granatum L
Gambir Uncaria
gambir Roxb
Jagung Zea
Mays L
Jambu Biji Psidium
Guajava L
Jarak Ricinus
Communis L
Jarak Pagar Jatropha
Curcas L
Jaruk Nipis Citrus
Aurantifolia Suningle
Katuk Sauropus
ANDROGYNUS Herr
Kayu Putih Helaleuca
Leuca Dendra L
Kecubung Datura
Hetel
Kelapa Cocos
Nucifera
Kembang Sepatu Hibicus Rosa-Sinensis
Kemiri Aleuritis
Holuccana (L)
Kencur Kaempferia
Galanga L.
Urang aring Eclipta
Alba (L.)
Ketumbar Coriandrum
Sativum
Kumis Kucing Orthosiphon
Stamineus Benth
Kunyit Curcuma Demestica
Val
Labu merah Cucurbita
Hoschata Duchesne
Lada Piper
Nigrum L
Lengkuas Languas
Galanga (L.)
Lidah buaya Aloe
Vera L
Lobak Raphanus
Sativus L.
Mentimun Cucumis
Sativus L.
Padi Oryza
Sativa L.
Pare Homordica
Charantia L.
Pegagan Centella
Asiatica L.
Pepaya Carica
Papaya L.
Pinang Areca
Catechu L.
Pisang Musa
Paradisaca L.
Pulasari Alyxia
Spec
Sambiloto Andrographis
Paniculata Nees
Sembung Blumea
Balsamifera (L.)
Sirih Piper
Betle L.
Sosor Bebek Kalanchoe
Pinnata Pers
Teh Thea
Sinensis L.
Tembakau Nicotiana
Tabacum L.
Temu giring Curcuma
Heyneana Val & V.Zip
Temu Kunci Boesenbergia
Pandurata
Temu lawak Curcuma
Xanthorrhiza
Ubi jalar Ipomoea
Batatas Poiret
Kesimpulan
Salah satu fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk
mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara
lain meliputi:
1. Upaya
preventif (pencegahan)
2. Upaya promotif (meniungkatkan derajat
kesehatan)
3. Upaya kuratif (penyembuhan penyakit)
Selain fungsi diatas ada juga fungsi lainnya
yaitu:
1. Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak
tanaman obat yang dikenal sebagai
tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran
misalnya lobak, saledri, pepaya dan lain-lain.
2. Sarana untuk pelestarian alam
Apabila
pembuatan tanaman obat alam tidak
diikuti dengan upaya-upaya pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan
obat alam itu terutama tumbuh tumbuhan akan mengalami kepunahan.
3. Sarana penyebaran gerakan penghijauan.
Untuk
menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan, dapat dianjurkan
penyebarluasan penanaman tanaman obat yang berbentuk pohonpahon misalnya pohon
asam, pohon kedaung, pohon trengguli dan lain-lain.
4. Sarana untuk pemertaan pendapatan
Toga
disamping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat bagi keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber pengbasilan bagi
keluarga tersebut.
5. Sarana keindahan
Dengan
adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan menghasilkan
keindahan bagi orang/masyarakat yang ada di sekitarnya. Untuk menghasilkan keindahan diperlukan perawatan
terhadap tanaman yang di tanam terutama yang ditanam di pekarangan rumah-
Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan RI. Tanaman Obat Keluarga Edisi III. Jakarta 1983.
Departemen Kesehatan RI. Pemanfaatan Tanaman Obat Edisi III, Jakarta. 1983.
Departemen Kesehatan RI. Materi Medika
Indonesia Jilid I dan II. Jakarta 1983.
Departemen
Kesehatan RI. Pemanfaatan Tanaman Obat.
Jakarta 1992.
No comments:
Post a Comment